Laman Drop Down

Sensasi Berkunjung ke Hutan Mati Gunung Papandayan


Perpaduan lanskap hutan mati Gunung Papandayan yang eksotis


Lanskap  pegunungan berkabut dari hutan mati Gunung Papandayan


Hutan mati merupakan destinasi yang wajib dikunjungi oleh pendaki Gunung Papandayan, Garut, Jawa Barat. Jalur pendakian yang mudah menuju lokasi tersebut cocok untuk pemula. Perpaduan lanskap hutan mati, pegunungan, dan kawah serta udara sejuk memanjakan pendaki yang berkunjung ke gunung dengan ketinggian 2.665 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini.
Tak seperti angkutan  mewah dan bersih di kota, salah satu angkutan umum dari alun-alun Cisurupan menuju  Camp David di kaki Gunung Papandayan berupa mobil pick up terbuka. Setelah deal dengan pemilik pick up, kami duduk bersila dalam bak terbuka mobil pick up hitam beralaskan matras. Udara dingin yang menerpa terasa menusuk – nusuk tulang kami. Melihat ke langit, bintang – bintang bertaburan seakan mengiringi perjalanan kami selama 45 menit menuju Camp David. Badan dan pikiran menjadi relaks dari rutinitas harian kami.

Setelah mengurus perijinan di Camp David, kami memulai pendakian dengan trek berbatu – batu dan bau belerang yang kuat karena dekat dengan kawah.  Melewati kawasan kawah, jalur pendakian dilanjutkan menuju lawang angin berupa tanjakan. Sekitar 1,5-2 jam trekking, kami tiba di Pondok Saladah untuk bermalam dahulu karena sudah larut malam. Esok paginya, kami melanjutkan perjalanan menuju hutan mati. Jalur menuju hutan mati termasuk landai dan mudah untuk dilalui.

Lima belas menit berjalan, telapak kaki kami mulai menapaki permukaan tanah berwarna putih kekuningan dengan beberapa pecahan belerang. Menengok sekeliling, ribuan pohon meranggas yang eksotis berdiri kokoh dengan latar bukit yang hijau. Berjalan diantara batang dan ranting tanpa daun memberikan sensasi yang berbeda. Berjalan lebih jauh, pandangan mataku teralihkan pada lanskap pegunungan berkabut dengan latar langit biru. “Pemandangan yang luar biasa, bahagia rasanya“, ucapku dalam hati. 
Memasuki kawasan hutan mati Gunung Papandayan

Kawasan hutan mati Gunung Papandayan

Dahan dan ranting pohon meranggas di Hutan Mati



Aku berlari menuju ujung tebing hutan mati untuk melihat lebih dekat pegunungan tersebut. Pegunungan berkabut itu tampak seperti lukisan naturalis. Indah! Ketika berdiri  di ujung tebing dan melihat ke bawah, terlihat kawah dengan kepulan uap belerang . Betapa elok perpaduan lanskap di hutan mati Gunung Papandayan!

Lanskap bak lukisan naturalis


Tips Berwisata ke Hutan Mati Gunung Papandayan 
1. Sebelum menentukan tanggal, sebaiknya pastikan apakah Gunung Papandayan sedang ditutup atau tidak. Info dapat di cek di  sini.
2. Walaupun di Pondok Saladah ada warung, tetap bawa logistik yang diperlukan karena warung terkadang tutup.
3. Lokasi camping yang saya sarankan di Pondok Saladah karena ada sumber mata air, tersedia toilet, dan beberapa warung.

Cara Menuju ke Hutan Mati Gunung Papandayan
1.  Bus dari Jakarta/Bandung- Garut, turun di terminal Garut selama 3-4 jam.
2. Angkot dari terminal Garut-Cisurupan, turun di alun – alun Cisurupan selama 30 menit.
3.  Mobil pick up/ojek menuju Camp David Gunung Papandayan selama 30-45 menit.

Biaya Berwisata ke Hutan Mati Gunung Papandayan
1. Bus Jakarta – Garut                                                Rp 50.000 -70.000
2. Angkot terminal Garut-Cisurupan                            Rp 20.000-25.000
3. Mobil pick up Cisurupan – Camp David                      Rp 250.000-300.000
4. Biaya masuk per orang (weekend)                           Rp 30.000
5. Biaya camping                                                       Rp 35.000
* untuk update biaya masuk dan camping dapat di cek di sini.


2 comments: