Jelajah lanskap hijau Purwakarta yang melepas lelah
View lanskap hijau dari gardu pandang Panenjoan |
Terletak tidak jauh dari Ibukota, wisata alam Purwakarta memang menarik untuk di kunjungi saat akhir pekan. Salah satu spot wisata yang tergolong baru di kabupaten ini adalah Panenjoan. Selain bisa menikmati lanskap hijau yang indah dari perkebunan teh, biayanya juga ramah dikantong.
Kabupaten Purwakarta akhir – akhir ini sedang naik daun
karena pertunjukan air mancur Sri Baduga yang diklaim sebagai air mancur
terbesar di Indonesia. Tidak hanya itu, wisata alam Purwakarta juga cukup menarik
lho untuk di jelajahi! Selain Waduk Jatiluhur dan perbukitan di sekitarnya, ada
juga bukit Panenjoan. Spot wisata yang instagramable
ini terletak di Kampung Cinangka, Desa Sindang Panon,
Kecamatan Bojong , Purwakarta.
Udara mulai terasa segar
ketika menyusuri jalan yang berkelak – kelok dari Situ Wanayasa menuju Desa
Sindang Panon. Setelah menempuh jarak sekitar 10 km dari Situ Wanayasa, tibalah
kami di area perkebunan teh milik PT Karti Wanaraya. Jalan tanah di antara
tanaman teh dengan lebar 6 - 7 meter menyambut kedatangan kami. Di ujung jalan,
terdapat sebuah tanah yang cukup lapang
untuk lokasi parkir motor dan mobil.
Pohon – pohon tinggi nan
rindang siap melindungi kendaraan Anda dari sinar matahari yang sedang
menggeliat. Masih dalam area parkir, terdapat tanah lapang hijau yang bisa
digunakan untuk beristirahat sebentar seusai perjalanan panjang yang cukup
melelahkan. Beberapa ayam kampung berkeliaran mencari makanan di tanah lapang
yang hijau ini. Di salah satu sudut tanah hijau, terdapat kandang kelinci,
angsa dan kalkun. Buat wisatawan yang membawa anak kecil, area ini juga bisa
digunakan sebagai objek edukasi untuk anak kecil.
Untuk menuju gardu pandang
Panenjoan yang iconic, wisatawan
harus berjalan/trekking sekitar 500 meter menyusuri perkebunan teh dengan
jalanan yang masih berupa tanah. Jika anda tidak ingin berjalan jauh, Anda
dapat menunggangi kuda yang disediakan oleh pengelola. Hamparan perkebunan teh
yang hijau sangat memanjakan mata. Lanskap hijau terkesan mengiringi wisatawan
hingga tiba di lokasi gardu pandang Bukit Panenjoan. Perjalanan yang cukup
membuat berkeringat, seakan terbayar dengan pemandangan dari gardu pandang
Panenjoan.
Jembatan bambu penghubung gardu pandang |
Gardu pandang |
Panenjoan berasal dari kata
“nenjo” yang berarti melihat sesuatu yang jauh dari ketinggian. Memang arti
tersebut sangat sesuai dengan lokasi Bukit Panenjoan ini. Beberapa gardu pandang yang terbuat dari
bambu dibangun di tepi jurang perkebunan teh. Antar gardu pandang, di
sambungkan dengan jembatan bambu dengan lebar kurang lebih meter. Di setiap
gardu pandang, di sediakan papan kayu kecil yang bertuliskan bermacam – macam
frasa/kata seperti Bukit Panenjoan, Om Panenjoan Om, Kapan kita selfie disini
dan lain – lainnya. Pengunjung bisa mengekspresikan apa yang ingin diungkapkan
ketika berfoto di areal ini dengan papan – papan kayu tersebut. Foto semakin
cantik dengan latar belakang perkebunan, persawahan, perbukitan hingga waduk
Jatiluhur yang terdapat di bagian barat Kabupaten Purwakarta.
Pengunjung berfoto dengan latar belakang lanskap hijau |
Papan kayu bertuliskan frasa/kata |
Tips Berwisata ke
Bukit Panenjoan
1. Datanglah saat pagi hari supaya tidak terlalu
terik saat menikmati perkebunan teh dan Bukit Panenjoan.
2. Bawa payung jika sewaktu – waktu hujan atau
matahari mulai terik.
3. Bawa minuman karena penjaja makanan hanya ada di
luar areal gardu pandang.
4. Jam operasional Bukit Panenjoan mulai pukul
09.00 – 17.00 WIB.
6. Selain lanskap hijau, juga terdapat destinasi
wisata sejarah yaitu makam
Syaikh Daka.
Cara Menuju ke Bukit
Panenjoan
Bukit
Panenjoan yang terletak di Kampung
Cinangka Desa Sindang Panon Kecamatan Bojong Purwakarta ini dapat diakses
menggunakan mobil maupun motor, berikut rutenya:
a. Mobil
Jika
menggunakan mobil, Anda bisa melalui jalur Tol Jakarta – Cikampek via Tol
Cipularang, lalu keluar pintu Tol Sadang di KM 76. Dari pintu keluar, terus
hingga menemukan perempatan. Lalu belok ke kanan arah Jalan Veteran Purwakarta.
Jalan terus sampai menemukan persimpangan ke Jalan Kapten Halim, belok kiri
arah Jalan Kapten Halim, lalu jalan terus sampai Situ Wanayasa. Dari Situ
Wanayasa menuju Jalan Wanayasa - Bojong, belok ke kanan arah PT Karti Wanaraya.
b. Motor
Jika
Anda dari Jakarta menggunakan motor, Anda bisa melalui sepanjang Kalimalang, kemudian
keluar di Karawang Barat. Lalu menuju ke arah Purwakarta dengan rute Karawang
Barat – Klari – Kosambi – Dawuhan – Cikampek – Sadang – Purwakarta. Jika sudah
memasuki Purwakarta, lurus terus menuju Jalan Veteran Purwakarta. Jalan terus
sampai menemukan persimpangan ke Jalan Kapten Halim, belok kiri arah Jalan
Kapten Halim, lalu jalan terus sampai Situ Wanayasa. Dari Situ Wanayasa menuju
Jalan Wanayasa - Bojong, belok ke kanan arah PT Karti Wanaraya.
Jika
Anda dari Bandung, ada 2 alternatif yaitu melalui Lembang atau Padalarang.
Rute
menuju Bukit Panenjoan dari Lembang : Lembang – Jalan Tangkuban Perahu – Jalan
Raya Subang - Jalan Raya Cicadas – Belok
kiri arah Jalan Raya Wanayasa Bojong - belok ke kanan arah PT Karti Wanaraya
Rute
menuju Bukir Panenjoan dari Padalarang : Padalarang – Cikalong Wetan – Jalan Ciganea
– Jalan Basuki Rahmat – Jalan Kapten Halim - lalu jalan terus sampai Situ
Wanayasa. Dari Situ Wanayasa menuju Jalan Wanayasa - Bojong, belok ke kanan
arah PT Karti Wanaraya.
Biaya Berwisata ke
Bukit Panenjoan
Tiket masuk Rp
3.000,00
Parkir motor Rp
2.000,00
Parkir mobil Rp
5.000,00
Carter kuda Rp
20.000,00
Where to Eat
Jika Anda lapar, mampirlah sate maranggi di sekitar Situ
Wanayasa yang terletak tidak jauh dari Bukit Panenjoan. Salah satunya adalah
Sate Maranggi Anwar. Selain itu juga terdapat beberapa resto di sepanjang Jalan
Raya Wanayasa. Jika Anda lapar saat di lokasi, ada beberapa penjaja makanan
kecil yang siap membantu Anda.
Kontak Bukit Panenjoan
Instagram : panenjoan_purwakarta
No hp :
081267248558
No comments:
Post a Comment