Laman Drop Down

Asyik! River Tubing di Tengah Derasnya Sungai Ciherang Purwakarta

Berbeda dengan arung jeram, pacu adrenalin mu bersama Ngaprak River Tubing




Selain rock climbing di Gunung Parang, susur sungai menjadi salah satu alternatif wisata minat khusus di Purwakarta. Tim Ngaprak River siap memandu Anda untuk mengarungi derasnya Sungai Ciherang yang seru dan asyik. Untuk menuju basecamp Ngaprak River, Anda hanya perlu menempuh perjalanan sejauh 23 km dari Air Mancur Sri Baduga di Situ Buleud.
Terletak di sisi barat laut kaki Gunung Tangkuban Perahu, daerah Wanayasa sudah lama dikelola menjadi salah satu ikon wisata Purwakarta. Salah satu potensi wisata yang baru dikembangkan di daerah Wanayasa, adalah river tubing. River tubing hampir sama dengan rafting atau arung jeram, hanya saja setiap individu menggunakan ban sendiri untuk mengarungi sungai. Biasanya, ban yang digunakan adalah ban dalam truk yang terbuat dari karet.
  
Tamasya akhir pekan kali ini, saya menghabiskan waktu untuk river tubing di Sungai Ciherang, Purwakarta. Untuk mencicipi derasnya jeram sungai ini saya di - guiding oleh operator khusus, yaitu Ngaprak River.  Ada 2 paket yang ditawarkan oleh operator ini, yaitu fun trip dan long trip. Jarak yang ditempuh untuk paket fun trip sekitar 2 km selama 2 jam di Sungai Cikondang, sedangkan untuk long trip sekitar 5 km selama 3 jam di Sungai Ciherang. Saya bersama rombongan memilih untuk paket yang long trip.


Pagi itu, kami bergegas untuk memulai perjalanan menuju basecamp Ngaprak River karena river tubing akan di mulai pukul 10.00 WIB. Basecampnya terletak di Kampung Tanjaknangsi, Desa Raharja, Kecamatan Wanayasa, Kab Purwakarta, Jawa Barat. Jalanan yang sepi dan udara pagi yang masih segar membantu kami untuk segera sampai di basecamp. Untuk menuju kesana, kami lajukan kendaraan kami ke arah Situ Wanayasa dari Kota Purwakarta. Sekitar 150 meter sebelum Situ Wanayasa, belok ke kanan memasuki gapura Kampung Tanjaknangsi yang terletak di tikungan. Jalanan menuju basecamp dari gapura masih sekitar 500m, dengan jalanan menurun selebar 3m. Lurus terus sampai menemui spanduk basecamp di kanan jalan.



Tumpukan ban karet berwarna hitam dan deretan life jacket - helmet yang digantung menghiasi sudut teras basecamp Ngaprak River. Sembari menunggu rombongan lain, kami menyiapkan diri untuk ganti pakaian basah dan menyiapkan alat pelindung diri yang telah disiapkan oleh Ngaprak River. Alat pelindung diri yang diperlukan untuk river tubing antaralain life jacket, decker dan helm. Namun, untuk decker belum tersedia, sehingga kalian bisa bawa sendiri jika punya decker yang biasanya untuk futsal. Decker digunakan untuk melindungi tulang kering di kaki dari benturan batu.


Setelah memakai alat pelindung diri, kami berjalan kaki menuju start point selama 10 – 15 menit dengan membawa ban karetnya juga. Posisi yang nyaman untuk berjalan bersama ban karet dengan cara ban karet di tambatkan di kepala. Seratus meter pertama berjalan, kami melalui jalanan dengan deretan rumah warga. Beberapa rumah terbuat dari kayu dibangun seperti rumah panggung, dengan empang di teras depan rumah dan tanaman hijau yang menyejukkan. Tak luput bunga – bunga liar seperti widelia biflora dan semacam ruellia menghiasi tepi jalan. Berjalan terus, kami harus melalui jalanan berupa turunan yang curam. Beberapa titik jalan juga sangat licin, untuk itu di sarankan memakai sepatu atau sepatu sandal untuk trekking. Akhirnya, saya terpaksa jongkok saat melalui jalanan licin itu, dan merosot dengan sendirinya. : DDD Setelah turunan yang sangat licin, tibalah kami di sebuah jembatan kecil. Sawah hijau bak permadani, dengan suara gemericik air sungai yang jernih memanjakan pandangan kami sembari beristirahat. Lima menit berlalu, kami melanjutkan perjalanan menuju start point melewati pematang sawah. Rasa tenteram menyelimuti perjalanan saya karena suasana masih terasa sangat alami.

Menyusuri pematang sawah menuju start point untuk river tubing


Tibalah kami di Sungai Ciherang. Hulu sungai selebar 10 meter ini berasal dari pegunungan Tangkuban Perahu, Jawa Barat. Arusnya cukup deras namun dangkal. Sungai ini dihiasi dengan batuan – batuan yang besar. Sebelum memulai, tim Ngaprak River memberikan briefing terlebih dahulu mengenai teknik dasar river tubing. Tubing di Sungai Ciherang ini berlangsung selama 2 jam dengan sekali stop point di tengah rute.

Tim Ngaprak River memberikan contoh posisi saat river tubing

Foto bersama di stop point (photo by Ngaprak River)


Baru saja menghayutkan diri, derasnya arus sungai yang mengalir membuat ban berputar sampai 360 derajat.  Tidak jarang, derasnya arus sungai juga bisa membawa ban untuk menghantam batu besar di jeram. Sering pula tersangkut di antara bebatuan besar. Asyik. Agar tidak tersangkut dan menabrak bebatuan, kita harus bermanuver dengan berat badan yang seimbang. Kalau bisa menjaga keseimbangan dengan baik, kamu akan menikmati gelombang air yang bikin ketagihan di setiap jeram. Menarik kan? Tapi kalau kamu gagal menjaga keseimbangan, bisa jadi kamu terjatuh dari ban. Tentunya jangan panik, kamu harus tenang dan segera berdiri karena sungainya dangkal dan sudah pakai life jacket.

Melewati jeram Sungai Ciherang (photo by Ngaprak River)
Tersangkut batu di jeram (photo by Ngaprak River)


Pemandangan selama river tubing masih sangat asri, berupa lahan persawahan nan hijau yang diiringi suara derasnya arus air. Ada pula tanaman liar dengan berbagai tone warna hijau tumbuh subur di tebing – tebing yang pendek, seperti konsep urban vertical garden masa kini. Selain tanaman, tampak juga gerombolan burung dan capung terbang rendah di atas permukaan air sungai.

Vertical Garden Alami

River tubing
Suasana river tubing di Sungai Ciherang yang berbatu

Tips River Tubing ke Sungai Ciherang
1.  Hubungi tim Ngaprak River sebelum datang ke basecampnya, untuk booking waktu pelaksaan river tubing. Jangan lupa untuk pilih rute nya (long/fun trip) dan jam pelaksanaan pada hari H. River tubing dapat dilakukan setiap jam dari pagi hingga pukul 15.00 WIB.
2. Bawa uang tunai secukupnya untuk pelunasan dan keperluan lainnya karena belum ada fasilitas safe deposit box (tempat penyimpanan barang).
3. Untuk menghindari luka karena goresan atau benturan dengan batu, pakailah baju lengan panjang dan celana panjang berbahan lycra (bahan baju berenang). Jangan lupa juga pakai sepatu sandal untuk trekking.
4.  Kalau punya decker untuk futsal, boleh juga dibawa biar semakin aman.
5. Jangan lupa untuk lepas perhiasan berharga ya seperti cincin, anting, kalung dan gelang. Sangat beresiko hilang ketika bermain dengan arus sungai. Sedih kan ya kalau cincin pernikahan atau tunangan hilang ga tau kemana waktu river tubing?
6.  Pakailah sunblock sebelum river tubing, apalagi kalau river tubingnya di siang hari.
7.  Bagi yang pakai kacamata, lebih baik di lepas atau diikat agar saat terlepas tidak langsung hanyut.
8.  Kalau kamu suka minum, bawalah botol minum yang ada pengaitnya (misalnya botol minum dengan karabiner). Jadi, kamu bisa bawa botol minum selama perjalanan river tubing dan minum sesuka hati.
9.  Terakhir, jangan lupa bawa pakaian ganti yang kering dan bersih ya : )
10. Setelah bermain river tubing, kamu bisa ke Taman Air Mancur Sri Baduga atau Bukit Panenjoan.


Cara Menuju ke Basecamp Ngaprak River
Basecamp Ngaprak River  yang terletak di Kampung Tanjak Nangsi RT 09 RW 03 Dusun 2 Desa Raharja Kecamatan Wanayasa, Purwakarta, Jawa Barat ini dapat diakses menggunakan mobil maupun motor, berikut rutenya:
a.     Mobil   
Jika menggunakan mobil, Anda bisa melalui jalur Tol Jakarta – Cikampek via Tol Cipularang, lalu keluar pintu Tol Sadang di KM 76. Dari pintu keluar, terus hingga menemukan perempatan. Lalu belok ke kanan arah Jalan Veteran Purwakarta. Jalan terus sampai menemukan persimpangan ke Jalan Kapten Halim, belok kiri arah Jalan Kapten Halim, lalu jalan terus ke arah Situ Wanayasa. Sekitar 100-200 m sebelum Situ Wanayasa, belok ke gapura di kanan jalan (pas tikungan). Lurus terus sampai menemukan spanduk Ngaprak River di kanan jalan.

b.     Motor  
Jika Anda dari Jakarta menggunakan motor, Anda bisa melalui sepanjang Kalimalang, kemudian keluar di Karawang Barat. Lalu menuju ke arah Purwakarta dengan rute Karawang Barat – Klari – Kosambi – Dawuhan – Cikampek – Sadang – Purwakarta. Jalan alternatif dari Karawang, juga bisa melalu Jalan Curug Kosambi. Dari Karawang Barat ke arah Klari lalu Kosambi. Sebelum Pasar Kosambi belok ke kanan arah Curug Kosambi, terus saja sampai ke Purwakarta.
Jika sudah memasuki Purwakarta, lurus terus menuju Jalan Veteran Purwakarta. Jalan terus sampai menemukan persimpangan ke Jalan Kapten Halim, belok kiri arah Jalan Kapten Halim, lalu jalan terus terus ke arah Situ Wanayasa. Sekitar 100-200 m sebelum Situ Wanayasa, belok ke gapura di kanan jalan (pas tikungan). Lurus terus sampai menemukan spanduk Ngaprak River di kanan jalan.


Jika Anda dari Bandung, ada 2 alternatif yaitu melalui Lembang atau Padalarang. 
Rute menuju Bukit Panenjoan dari Lembang : Lembang – Jalan Tangkuban Perahu – Jalan Raya Subang -  Jalan Raya Cicadas – Belok ke kanan arah Situ Wanayasa. Sekitar 100-200 m sesudah Situ Wanayasa, belok ke gapura di kiri jalan (pas tikungan). Lurus terus sampai menemukan spanduk Ngaprak River di kanan jalan

Rute menuju Bukir Panenjoan  dari Padalarang   : Padalarang – Cikalong Wetan – Jalan Ciganea – Jalan Basuki Rahmat – Jalan Kapten Halim - lalu jalan terus ke arah Situ Wanayasa. Sekitar 100-200 m sebelum Situ Wanayasa, belok ke gapura di kanan jalan (pas tikungan). Lurus terus sampai menemukan spanduk Ngaprak River di kanan jalan

Biaya Berwisata
Rute fun trip sebesar 60.000 rupiah
Rute long trip sebesar 100.000 rupiah
*sudah termasuk ban, life jacket, minum selama river tubing, foto, guide, makan siang, dan transport dari finish point ke basecamp

Where to Eat
Kalau kamu mau mencicipi kuliner Purwakarta, kamu bisa mampir ke Sate Maranggi Pak Anwar yang terletak di Jalan Raya Wanayasa atau Sate Maranggi Bah Use dengan range harga 1.500 – 2.000 rupiah per tusuk.

Kontak
Ngaprak River (085759078204 Hanan Novianti) atau IG nya klik ini
Sate Maranggi Bah Use (0856 5993 5437)



No comments: