Laman Drop Down

Kehangatan Sedulur Sikep

Hari mulai petang, tibalah saya dan seorang teman di pendapa sedulur sikep desa Klopoduwur, Blora. Sedulur sikep merupakan sebutan bagi masyarakat yang menganut ajaran Samin. Pak Gik selaku ketua paguyuban “Sangkan Paranning Dumadi “ (sedulur sikep) menyambut kami dengan senyuman hangat. Beliau segera mengantarkan kami ke rumah ahli waris tokoh Samin, mbah Lasio. Sembari bercengkerama dengan mbah Lasio serta Pak Gik, kami menikmati teh hangat dan jagung rebus yang telah disiapkan oleh istri mbah Lasio. 
Pendapa Sedulur Sikep Desa Klopoduwur 
Waktu menunjukkan pukul delapan malam, di dalam pendopo sudah terdapat beberapa tokoh sedulur sikep yang sedang bercengkerama diatas karpet yang telah digelar sebelumnya. Saya duduk bersila diantara mereka dan memulai pembicaraan mengenai sedulur sikep. Diatas karpet sudah disiapkan teh hangat, jagung rebus dan godres (makanan dari ketela).
Mbah Lasio dan Istri
      Sedulur sikep atau Samin bukan lah sebuah suku yang dimaksud oleh kebanyakan orang awam. Samin merupakan sebuah ajaran yang menjunjung tinggi keseimbangan dan keadilan dalam hidup. Samin berasal dari kata “sami – sami” yang berarti makhluk ciptaanNya memiliki kedudukan sama, tidak membeda-bedakan suku , agama, ras , kekayaan dan jabatan. Sedulur sikep mengajarkan kita sebagai manusia untuk berbuat baik, jujur, lugu, sabar dan saling menghormati ciptaanNya. Lugu berarti apa adanya, dimana tidak berbohong dan tidak mencuri. Ajaran Samin juga mengajarkan supaya kita tidak mudah iri hati, apabila seseorang berbuat jahat kepada kita , alangkah baiknya kita tidak membalas perbuatan tersebut. Menurut ajaran Samin, di dalam setiap individu terdapat sebuah roh yang abadi,dimana kematian individu hanya berarti meninggalkan raga saja namun roh nya tetap ada dan akan selalu ada. Pada jaman penjajahan dahulu, ajaran Samin sangat menentang Belanda. Sekolah – sekolah jaman dahulu adalah milik Belanda, sehingga di dalam ajaran Samin terdapat larangan untuk bersekolah. Namun, semenjak Indonesia merdeka, masyarakat Samin mulai bersekolah karena sekolah bukan lagi milik Belanda.
Ajaran Samin

      Ajaran Samin pertama kali di desa Klopoduwur, Blora, Jawa Tengah. Namun seiring berjalannya waktu, masyarakat sedulur sikep berkembang ke beberapa daerah di sekitarnya. Bagi masyarakat sedulur sikep, nama Klopoduwur memiliki makna tersendiri. Klopoduwur berarti setiap individu sebaiknya memiliki cita cita setinggi mungkin. Dalam pohon kelapa terdapat tataran ( bahasa Indonesia: ruas ) yang berarti dalam mencapai cita cita diperlukan sebuah proses. Disamping proses juga diperlukan beberapa sikap yaitu ingat pada diri sendiri ( dilambangkan dengan gading ),  mengetahui siapa jati diri sendiri ( dilambangkan dengan klopo ), lugu dan jujur ( dilambangkan dengan glugu ), ‘kenceng ing pikir’ ( dilambangkan dengan cengkir ), adanya cahaya ( dilambangkan dengan janur ). Sebagai hasil dari pencapaian cita – cita tersebut dilambangkan dengan buah kelapa tersebut.
      Tak terasa hari semakin larut malam dan rasa kantuk pun mulai timbul. Kami putuskan untuk menyudahi perbincangan malam itu. Sembari menahan rasa kantuk, kami berdua menuju ruangan sebesar 3 x 5 m yang telah disediakan untuk bermalam. Kemudian saya berbaring diatas kasur dan memejamkan mata.
-------
Lokasi Desa Klopoduwur, Blora, Jawa Tengah
Bahasa Bahasa Jawa Krama Inggil dan Bahasa Indonesia ( sedikit )
Transportasi Bus Jogja – Solo – Purwodadi – Blora dilanjutkan dengan naik ojek

No comments: