Laman Drop Down

Asyiknya Menyusuri Sungai Pute Sembari Menikmati Kawasan Karst Rammang-Rammang

Menikmati Kawasan Karst yang Khas di Maros

 
Rammang - Rammang merupakan salah satu destinasi kawasan karst di kabupaten Maros, Sulawesi Selatan yang menarik untuk dikunjungi. Dengan luas sekitar 43.000 hektar, kawasan karst ini dikenal dengan perbukitan/pegunungan karst yang cantik, gua purba yang bersejarah dan drainase permukaan yang menghanyutkan suasana. Keindahan panoramanya menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan.
 
Mungkin bagimu, Rammang - Rammang masih sangat asing di dengar. Rammang - Rammang terletak sekitar 45 kilometer dari pusat kota Makassar, hanya 1,5 jam saja untuk kesini. Lokasinya masih satu kabupaten dengan Taman Nasional Bantimurung dan Leang - Leang. Tepatnya terletak di Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Informasi yang beredar, Rammang - Rammang berasal dari Bahasa Makassar yang berarti awan atau kabut. Diberi nama itu dikarenakan sering turun kabut di pagi hari atau ketika hujan.

Pegunungan karst, sungai permukaan, areal persawahan dan gua menyempurnakan panorama kawasan karst Rammang - Rammang. Tentu saja, keindahan alam ini lah yang bisa kamu nikmati di sana. Untuk menjelajahinya, bisa dimulai dengan menyusuri sungai yang membelah pegunungan kapur di Rammang - Rammang, yaitu Sungai Pute. Lalu, mampir ke destinasi wisata seperti Taman Batu Kampung Laku, Kampung Berua, Situs Pasaung, Batu Kingkong, Telaga Bidadari, Gua Kunang - Kunang, Padang Ammarung, Gua Berlian, Hutan Batu dan Situs Karama.




Panorama kawasan karst Rammang - Rammang

Ada 2 alternatif dermaga untuk menyusuri Sungai Pute yaitu Dermaga I dan Dermaga II. Apabila kamu ingin menikmati suasana Sungai Pute lebih lama dan mampir ke Taman Batu Kampung Laku, lebih baik dari Dermaga I. Namun jika kamu hanya ingin ke Kampung Berua dan waktunya terbatas, kamu bisa pilih dari Dermaga Dua. Jarak tempuh dari Dermaga II ke Dermaga III Kampung Berua hanya sekitar 15-20 menit saja. Kali ini aku memilih dari Dermaga Dua karena hanya ada waktu setengah hari saja untuk menjelajahi Rammang - Rammang.
Dermaga Dua Rammang - Rammang


Langit biru dan matahari yang terik menyambut kedatangan kami di Dermaga Dua. Jam sudah menunjukkan pukul 13.00 WIB, aku langsung menelepon Bapak Ismail, seorang nahkoda perahu yang sudah aku hubungi sebelumnya. Sembari menunggu perahunya siap, kami menyewa topi anyaman yang dijajakan di area dermaga untuk menghalagi terik matahari. Tidak lama menunggu, adik Bapak Ismail menghampiriku, kami bergegas turun ke perahu motor yang muat sekitar 8 orang untuk menyusuri Sungai Pute, lalu berkunjung ke Kampung Berua dan Gua Kunang-Kunang. Setelah semua turun, bapak nahkoda menyalakan mesin perahu motornya dan mengarahkan perahunya ke Kampung Berua. So excited!

Sungainya cukup lebar, dan bisa berpapasan dengan perahu motor lainnya. Sebelah kanan dan kiri sungai dominan di tumbuhi oleh pohon nipah dengan daunnya yang menyerupai palem, tanaman khas tropis. Selain itu juga ada beberapa tanaman bakau dengan akar tunjangnya yang kokoh dan eksotis. Menatap ke depan, bukit - bukit karst yang menjulang tinggi membingkai panorama siang itu. Sesekali terlihat bebek - bebek milik warga berenang di sungai yang tenang itu secara beriringan. Tak hanya itu, kami juga melewati sebuah bukit karst yang sudah terbelah menyerupai lorong terbuka. Kami menikmati sekali perjalanan susur Sungai Pute yang berkelak - kelok dengan diiringi dengan suara perahu motor yang khas.

Pohon Nipah

Lorong terbuka bukit karst


Bersantai di Kampung Berua

Sekitar 15-20 menit, tibalah kami di sebuah dermaga mini dengan belasan kapan yang sudah bersandar di tepian. Dermaga mini ini adalah dermaga di Kampung Berua. Ohya, untuk memasuki objek ini, dipungut biaya ya, sekitar 5.000 rupiah. Melongok ke atas, kami disambut oleh seekor elang yang dengan gagahnya terbang mengitari langit diatas Kampung Berua dan disertai dengan lengkingannya yang khas. Kampung Berua menjadi salah satu objek wisata yang patut dikunjungi jika kita ke Rammang - Rammang. Suasana perkampungan yang masih asri, tenang dan hijau sangat menyegarkan pikiran dan jiwa. Melihat sekitar, perbukitan karstnya seolah memagari area Kampung Berua. Di kampung ini, ditinggali oleh puluhan KK yang tinggal di rumah khas Bugis - Makassar, berupa rumah panggung yang terbuat dari kayu. Jarak antar rumah pun berjauhan, dipisahkan oleh empang ikan dan areal persawahan.
Dermaga Kampung Berua

Panorama karst Kampung Berua

Rumah Khas Bugis-Makassar di Kampung Berua
Areal Persawahan di Kampung Berua

Disini ada beberapa objek wisata yang bisa dikunjungi seperti Padang Ammarung, Situs Pasaung, Batu Kingkong dan Gua Berlian. Untuk menuju ke objek wisata kita harus trekking dulu melewati pematang sawah yang cukup cantik dengan latar perbukitan karst. Karena waktu terbatas, kami hanya ke area Situs Pasaung dan Batu Kingkong saja. Kami memerlukan waktu sekitar 10 menit untuk berjalan kesana. Spot ini merupakan peninggalan prasejarah dengan lukisan - lukisan dinding gua berusia sekitar puluhan ribu tahun yang lalu. Dahulunya area ini merupakan tempat menyabung ayam sehingga diberi nama Pasaung. Selain itu, di area ini juga ada sebuah batu di dinding tebing karst yang bentuknya menyerupai kingkong. Batuan ini terbentuk secara alami tanpa pahatan oleh manusia.

Situs Pasaung

Batu Kingkong

Jelajah Gua Kunang - Kunang


Setelah itu, kami ke dermaga lagi dan lanjut menyusuri Sungai Pute untuk menuju ke Gua Kunang- Kunang yang terletak di Kampung Massaloeng. Dari dermaga Kampung Berua ke Kampung Massaloeng butuh waktu sekitar 10 menit. Turun dari dermaga kecil, kami harus trekking lagi melewati persawahan, lahan kosong dan pemakaman. Akhirnya, tibalah kami di pintu gua. Seorang bapak dan ibu-ibu yang sedang duduk di sebuah lincak bambu menyambut kami. Mereka menjajakan persewaan senter, dan jasa guide untuk memasuki gua.

Mulut guanya berada diatas, sehingga kita memerlukan tangga bambu untuk memasukinya. Setelah masuk ke mulut gua, kita langsung menemui chamber gua yang di penuhi oleh stalaktit dan stalagmit.  Stalaktit dan stalakmit ini terbentuk dari proses pelarutan air di daerah karst. Dari kejauhan, dinding gua tampak berkelap-kelip seperti kunang - kunang akibat pantulan cahaya dari senter yang kita sorotkan. Alami banget!
Kerlap kerlip Gua Kunang - Kunang

Jalan menuju Gua Kunang - Kunang

Rumah di Kampung Massaloeng

Lahan kosong dekat Gua Kunang - Kunang


Pohon eksotis di Kampung Massaloeng

Gua kunang - kunang menjadi destinasi terakhir kami di Rammang - Rammang.  Untuk info detailnya baca dibawah ya :)

Ada apa saja di Rammang - Rammang?

Kamu bisa mengunjungi ke beberapa objek wisata seperti:
Cafe Taman Batu atau Cafe Bukit

Hutan Batu

Taman Batu Kampung Laku

Kampung Berua 

Situs Pasaung dan Batu Kingkong

Telaga Bidadari

Padang Ammarung

Gua Berlian

Situs Karama

Gua Kunang - Kunang

Romang Lompoa

Gua Kelelawar

Hutan Batu
Hutan Batu
Bagaimana cara ke Rammang - Rammang? (how to get there)

Untuk ke Rammang - Rammang kamu bisa menggunakan angkutan umum atau menyewa kendaraan.
Jika menggunakan angkutan umum, naiklah bis ke jurusan Pangkep lalu turun di pertigaan Semen Bosowa, dilanjutkan jalan kaki sebentar ke Dermaga I.
Jika menggunakan kendaraan pribadi atau sewa kendaraa, ambillah jalan menuju Maros atau bisa search di Google Maps menuju Dermaga I atau Dermaga Dua Rammang - Rammang.

Bagaimana cara menjelajah ke Rammang - Rammang? (how to getting around)

Untuk menjelajahi Rammang - Rammang yang berada di area Kampoeng Karst Rammang - Rammang, kamu bisa menyewa perahu motor. Tarifnya Rp200.000-250.000 untuk perahu dengan kapasitas 4-8 orang. Perahu bisa langsung di sewa di tempat atau kamu bisa booking dulu. Waktu itu aku booking dulu ke Bapak Ismail 085242995326.

Berapa biaya atau budget ke Rammang - Rammang?

Sewa perahu motor                                   Rp 250.000,-
Sewa topi                                                   Rp 5.000,-
Biaya masuk Kampung Berua                   Rp 5.000,-
Biaya masuk ke Gua Kunang - Kunang     Rp 3.000,-
Sewa senter                                                 Rp 5.000,-


Kapan waktu terbaik untuk berlibur ke Rammang - Rammang? Berapa lama?

Berkunjunglah saat musim kemarau supaya cuaca cerah, lebih baik lagi kalau di pagi hari atau sore hari sehingga tidak terlalu panas. Untuk menjelajah Rammang - Rammang bisa hanya dalam satu hari saja, jadi tidak perlu menginap.

Where to eat

Sebelum menuju ke area Rammang - Rammang, mampirlah untuk beli Roti Maros dulu sebagai bekal saat menjelajah. Roti ini banyak di jajakan di Jalan Poros Maros, salah satu yang terkenal adalah Istana Roti Maros. Jangan lupa juga untuk membawa minuman ya :)
Roti Maros
Jika ingin makan berat, sebelum atau sesudah menyusuri Sungai Pute dan explore Kampoeng Karst, kamu wajib ke Cafe Taman Batu atau Taman Bukit untuk melepas rasa lapar sambil menikmati perbukitan karst yang mirip perbukitan karst di Guilin, China. Namun untuk kesini, kamu harus menggunakan kendaraan lagi dari Dermaga I maupun Dermaga II.
Pemandangan dari Cafe Taman Batu
Jika kamu tiba - tiba lapar di area objek wisata, tenang saja karena disana juga ada warung - warung yang menjajakan makanan dan minuman.

Boleh tau itinerary ke Rammang - Rammang? 

Aku akan share itinerary ku waktu liburan kesana aja ya sebagai gambaran:
09.30 - 09.45     Perjalanan dari Bandara Sultan Hassanudin ke Roti Maros
09.45- 10.30      Perjalanan ke Cafe Taman Batu/Cafe Bukit/Hutan Batu
10.30 -11.00      Jelajah Hutan Batu di belakang Cafe Taman Batu
11.00 - 12.30     Makan di Cafe Taman Batu
12.30 - 12.45     Perjalanan ke Dermaga Dua Rammang - Rammang
12.45 - 16.00     Jelajah Kampoeng Karst Rammang - Rammang
(Kampung Berua, Situs Pasaung, Gua Kunang - Kunang)
16.00-17.30    Perjalanan ke Taman Nasional Bantimurung
Peta wisata Rammang - Rammang
Rute Itinerary Rammang - Rammang Maros

Tips berlibur ke Rammang - Rammang

Bawalah uang secukupnya karena tidak ada ATM di area Kampoeng Karst.

Tentukan itinerarynya sehingga bisa langsung menuju ke Dermaga I atau Dermaga II.

Bawa topi atau sewa topi karena cukup terik.

Pakailah sunblock sebelum menjelajah.

Bawa payung/jas hujan jika kamu berlibur di musim hujan.

Pakailah sandal/sepatu trekking yang nyaman.

Jangan lupa bawa makanan dan minuman ya, siapa tau lapar & haus di perjalanan :)


Best Regards,
Laurencia Lola Karlina

No comments: