Memburu Foto Bawah Air yang Melankolis secara Ekonomis
Objek foto bawah air tidak melulu berupa biota laut, namun
juga bisa berupa seorang model. Biasanya disebut dengan fashion atau model underwater
photography. Lokasi pengambilan gambar pun tidak terbatas di dalam air laut
terbuka tetapi juga bisa dilakukan di danau, sungai, hingga di kolam renang, tergantung
konsep yang dibuat. Hasil
foto yang diambil dalam air pun juga unik, objek terkesan melayang.
Fotografi
underwater sudah tidak asing lagi di berbagai kalangan, bahkan sangat populer.
Berbagai teknologi seperti smartphone diciptakan agar bisa mengambil foto bawah
air yang bagus dengan mudah. Selain itu, kita juga bisa berkreasi untuk mendapatkan
foto bawah air yang unik dan menarik.
Tulisan
kali ini, aku mau sharing tentang fotografi model bawah air, khususnya dengan
konsep yang melankolis. Tidak 100% tips motret ini benar karena aku bukan fotografer
profesional dengan pengetahuan dan tools yang “wow”, disini aku cuma ingin
sharing saja. Photoshoot bawah air
ini hanya bermodalkan peralatan yang seadanya, dan model yang gratis
(baca:adik). Ekonomis. Gimana sih cara pengambilan fotonya? Yuk simak beberapa
langkah yang aku butuhkan untuk sesi foto bawah air ini!
1. Buatlah konsep underwater photoshoot
Sebelum sesi foto bawah air, ada baiknya untuk
memikirkan konsepnya supaya pemilihan lokasi, model, peralatan dan properti
lebih pas. Ada banyak konsep yang bisa digunakan untuk foto bawah air,
tergantung kreativitasmu. Sesi pemotretan kali ini, aku pilih konsep foto model
bawah air yang melankolis dan sendu.
2.Surveilah lokasi untuk sesi pemotretan
Sesuaikan
konsep foto yang kamu buat dengan lokasinya. Apakah lebih cocok di kolam renang
dengan keramik, laut, atau danau? Apabila memilih kolam renang, pilihlah kolam
renang dengan kadar kaporit yang rendah agar model lebih nyaman saat harus buka
mata saat berlenggok di dalam air. Kadar kaporit yang tinggi dapat menyebabkan
mata perih dan merah. Jika kamu di Jawa Tengah, ada banyak pilihan kolam mata
air yang bisa menjadi pilihan seperti umbul ponggok, kolam renang Soekotjo dll.
Selain itu, kejernihan air dan jadwal penggantian air di kolam renang juga
perlu di pertimbangkan. Catatlah jadwal penggantian air sebagai acuan waktu
untuk sesi pemotretan. Saat survei, ada baiknya untuk menanyakan sekaligus
mengenai perizinan dan biayanya. Untuk menghemat biaya, pilihlah kolam renang
yang tidak membebankan biaya khusus untuk pemotretan. Jika kamu berencana untuk
menggunakan natural light, perhatikan pencahayaan saat survey ke lokasi.
Pilihlah lokasi yang terbuka dan cahaya alami tidak terhalangi oleh bangunan
tinggi atau berada di indoor.
Apabila
ingin di alam terbuka seperti laut atau danau, pastikan lokasi pemotretan aman
dari binatang berbahaya (seperti bulu babi, dan ubur – ubur) maupun hal
berbahaya lainnya. Pilihlah pula perairan dengan suhu dan PH yang tidak terlalu
ekstrem. Lokasi yang aku pilih saat pengambilan foto bawah air ini adalah kolam
renang yang diperbolehkan untuk sesi pemotretan menggunakan properti.
3. Pilihlah model dan asisten yang tepat
Menurutmu,
model yang tepat untuk konsepmu seperti apa? Apakah bayi, anak- anak, remaja,
ibu hamil, atau bahkan lansia? Jika sudah menentukan sasaran model, pastikan
sang model bisa berenang dan menyelam karena tidak banyak model yang bisa
melakukannya. Terakhir, pertimbangkan juga sesuai budget, apakah perlu menyewa
model atau minta bantuan teman saja. Di sesi pemotretan melancholy ini, aku dibantu oleh adikku sebagai model amatiran dan
gratis supaya ekonomis. Haha.
Bayangkan
konsep yang kamu buat, apakah perlu bantuan asisten untuk make up, pengarah
gaya, pembawa strobe, maupun flash? Apabila kamu merasa perlu, pilihlah asisten
yang bisa membantu untuk sesi pemotretan.
Buatlah
list properti, dan pakaian yang akan digunakan untuk pemotretan yang sesuai
dengan konsep. Agar terkesan melayang di dalam air, pilihlah pakaian dengan
bahan kain yang ringan dan mudah melayang di air. Pemilihan warna pakaian pun
juga mempengaruhi hasil foto, sesuaikan warna pakaian dengan konsep dan
background yang akan digunakan. Pakaian
yang aku pilih untuk pemotretan melancholy
berupa dress berwarna putih yang memang sudah dimiliki adikku, lagi lagi
ekonomis. Untuk properti hanya menggunakan selendang putih dan bunga plastik
saja. Sebagai background berwarna hitam, aku pakai kain polos berwarna hitam.
Di pemotretan melancholy ini, aku tidak menambahkan make up ke model karena aku
tidak ingin fokus potret wajah namun lebih ke postur tubuh. Apabila kamu ingin
fokus ke wajah model, gunakan make up yang waterproof agar tidak mudah luntur
saat pemotretan. Ada banyak pilihan merk make up yang waterproof seperti Make
Up Forever, dan NYX.
5. Persiapkan
piranti untuk mengambil foto bawah air
Pertama, peralatan yang wajib dibawa adalah kamera, bisa menggunakan
smartphone, action camera, mirrorless, kamera pocket atau DSLR. Apabila
kameramu belum waterproof, jangan lupa persiapkan juga housing untuk melindungi
kameramu. Beberapa kamera tidak memerlukan housing, seperti Olympus Tough
TG-860, Panasonic Lumix DMC-FT5, dan Nikon Coolpix AW130. Apabila ingin
menggunakan bantuan cahaya buatan, bawalah strobe eksternal atau flash. Untuk
memperlembut cahaya dari flash, kamu juga perlu bawa diffuser. Biasanya, paket
housing sudah dilengkapi diffuser untuk flash internal, jadi tidak perlu
membeli lagi. Beberapa peralatan lain yang bisa menjadi pilihan untuk
dibawa antara lain camera dome untuk
foto split underwater, baterai cadangan, dan memori cadangan. Letakkan semua
peralatan tersebut dalam satu wadah yang dilengkapi dengan grease, cotton bud,
oring cadangan, kain kecil dan blower. Di pemotretan melankolis ini, aku hanya
pakai kamera dengan housing yang dilengkapi diffuser, sumber cahaya menggunakan
pencahayaan alami.
Kedua, peralatan untuk menyelam bagi sang pemburu foto. Ada dua
pilihan, menggunakan scuba dive atau
alat snorkeling. Jika menggunakan alat snorkeling, menurutku lebih
nyaman menggunakan masker dan snorkel saja tanpa fin. Snorkel sangat membantu
ketika mengambil foto mendekati permukaan air sehingga tidak perlu bolak –
balik ambil nafas seperti berenang. Apabila perlu bantuan pemberat saat
menyelam, ada baiknya membawa belt dan timah pemberat.
Ketiga, peralatan menyelam untuk asisten model. Fungsinya, untuk
memberikan nafas melalu regulator kepada model saat sesi pemotretan dibawah
air, terutama perairan yang agak dalam. Sang model juga perlu menggunakan
pemberat agar lebih stabil saat berlenggak lenggok.
6. Menyambut
hari H sesi pemotretan
Setelah
menyiapkan semuanya, tentukan waktu pemotretan. Hindari pemotretan pada siang
hari karena cahaya alami dari atas
memberikan efek bayangan pada riak air, sehingga model terkesan belang-
belang oleh cahaya.
Langkah pertama sesampai dilokasi, gantilah dengan pakaian
basah lalu menyiapkan kamera dengan housing dan peralatannya. Untuk mengecek
housing masih berfungsi dengan baik atau tidak, cobalah masukkan tissue ke
dalam housing dan di celupkan ke dalam air. Apabila basah, ada kemungkinan
oring sudah tidak bagus, atau ada debu – debu kecil yang menyelinap di antara oring.
Setelah selesai, settinglah menu kamera.
Beberapa yang perlu di setting:
a.
RAW,
agar foto lebih mudah di edit.
b.
ISO,
pastikan ISO tidak melebihi 400 karena semakin tinggi maka semakin noise.
c.
Speed,
kecepatan foto bawah air minimal 1/80-1/125 tergantung gerakan model.
d.
White
Balance, bisa disetting manual atau langsung menggunakan setting underwater
pada kamera. Perlu di setting karena semakin dalam, maka warna merah akan
hilang, alhasil foto berwarna biru dan hijau semua.
Langkah kedua, setelah setting kamera, persiapkan studio mini dibawah air
sesuai konsepmu. Sesi pemotretan melankolis ini, hanya perlu menyiapkan
background berwana hitam menggunakan kain yang sudah dibawa. Perhatikan posisi
matahari sebelum kamu membuat studio mini, usahakan matahari ada dibelakang
sang pemotret agar tidak silhouete.
Langkah ketiga, persiapkan model. Jika perlu riasan, mulailah
untuk makeup in model. Sembari make up, pemotret sebaiknya berkomunikasi dengan
model mengenai seperti apa foto yang diinginkan, mulai dari pose, atau kode –
kode khusus saat pemotretan.
Terakhir, berkreasilah saat sesi pemotretan. Cek kembali settingan
kamera saat berada di dalam air. Untuk mengeluarkan warna, pakailah flash atau
strobe yang sudah dibawa. Bermainlah dengan berbagai angle dan komposisi yang
mengagumkan. Tonjolkan kesan foto didalam air yang identik dengan benda
melayang atau cermin di air. Jangan takut untuk mengambil foto sebanyak-
banyaknya.
7. Proses editing
Tahap
terakhir adalah editing. Kamu bisa menggunakan aplikasi apapun baik di
smartphone, PC maupun laptop. Aturlah brightness, contras, tone dan lainnya
sesuai seleramu.
Ada 7 langkah yang
dilakukan saat pemotretan melankolis, semoga bermanfaat. Jangan sungkan untuk
sekedar sharing atau bertanya, silahkan tinggalkan komentar dibawah.
Best Regards,
Laurencia Lola
Karlina
No comments:
Post a Comment