Laman Drop Down

Terbuai oleh Indonesia yang Aduhai

Mengembara di Indonesia, Negara yang Bikin Bangga

“Indonesia itu bagus”, hanya itu yang terlintas di benakku ketika mendengar kata Indonesia. Terbentang dari Sabang hingga Merauke, negara yang dikenal sebagai Nusantara ini memiliki keanekaragaman pesona alam, flora-fauna, pangan lokal dan budaya yang telah mengundang decak kagumku dalam setiap petualangan. Rasa syukur dan bangga terhadap keberagaman di Indonesia ini menyelimuti hatiku. Rasa itu yang  membuat api semangat senantiasa menyala untuk menjelajah dan menjaga keanekaragaman Indonesia.
Danau Toba

Dilahirkan di Indonesia, membuatku tidak asing dengan Indonesia sejak kecil. Aku tidak tahu persis apa saja mengenai Indonesia di kala itu. Teringat jelas memori kala itu, aku sering mendengar kata “Indonesia” saat menjelang hari kemerdekaan Indonesia setiap tanggal 17 Agustus. Hari kemerdekaan yang semarak dengan berbagai lomba seperti makan kerupuk, balap karung, dan balap kelereng di kampung tempat tinggalku. Sejak lahir hingga dewasa saat ini, aku berdomisili di Indonesia. Semakin bertambah umur, membuatku lebih mengenal Indonesia melalui berbagai pengalaman, dan cerita. Terlebih aku suka menjelajahi Nusantara ini yang bikin ketagihan ini.

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak di kawasan Asia Tenggara. Negara ini memiliki sekitar 17.500 pulau besar dan kecil yang bertebaran di sekitar garis khatulistiwa dengan cuaca tropis [1]. Luas daratannya sekitar 1.922.570 km² dan luas perairannya 3.257.483 km². Terbayang  gak seberapa luasnya?

Sisi barat dari Pulau Kalimantan

Berdasarkan sensus penduduk di tahun 2020 oleh BPS, populasi Indonesia mencapai 270 juta jiwa [2] dan merupakan jumlah penduduk terbanyak di dunia urutan ke-4. Terbentang dari Sabang di ujung barat hingga Merauke di ujung timur, Indonesia memiliki berbagai suku, bangsa, bahasa, budaya dan agama. Oleh karena itu, Indonesia memiliki keberagaman sosial budaya yang membentuk satu kesatuan dengan mengusung semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Tidak hanya keberagaman sosial budaya saja, Indonesia juga memiliki dengan keanekaragaman flora-fauna, dan wisata alamnya yang patut dibanggakan. Saking bangganya, tidak pernah luput dari agenda perjalananku untuk mengenal Indonesia lebih dekat. Rasa bangga ini tentunya bikin aku ketagihan untuk menjelajahi, melestarikan dan menjaganya. Apa aja sih hal yang bikin aku bangga dari Indonesia? Simak yuk!

1. Dikelilingi Ratusan Gunung yang Gagah dan Menawan


Terletak di jalur Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire), Indonesia memiliki sekitar 129 gunung yang tersebar dari ujung barat hingga ujung timur[3] . Sebagian gunung terbentuk karena aktivitas lempeng tektonik  yang bergerak dan saling menabrak. Keberadaan gunung - gunung ini menjadi hal yang menarik rasa penasaranku untuk melakukan pendakian sembari menikmati keindahan alamnya. Walaupun lelah selama mendaki, namun ada kepuasan tersendiri menikmati keindahan gunung di Indonesia yang memiliki karakteristik unik di setiap gunungnya. Uniknya lagi, ada beberapa gunung berapi yang terletak di dasar laut sehingga tidak terlihat dari daratan. Tentunya ini makin membuatku terpesona dengan negara ini.

Dari belasan gunung yang pernah kudaki di sekitar pulau Jawa dan NTB, yang paling berkesan adalah Gunung Rinjani yang terletak di Nusa Tenggara Barat dengan ketinggian 3.726 mdpl. Landscape alamnya dari Puncak Anjani, Hutan Senaru, Padang Sabana dan Danau Segara Anak membuatku terkesima dan memacu hormon endorfinku.

Pemandangan dari hutan mati Gunung Papandayan
Gunung Anak Krakatau, terletak di tengah lautan.
Alun-alun Suryakencana Gunung Gede
Pemandangan dari Puncak Anjani


2. Berada di Kawasan Segitiga Terumbu Karang


Satu hal yang bikin bangga lagi, Indonesia terletak di Kawasan Segitiga Terumbu Karang atau Coral Triangle dengan keanekaragaman hayati yang sangat tinggi [4] . Kawasan ini terbentang dari Indonesia bagian tengah hingga Kepulauan Solomon. Beruntung banget ya letak Indonesia ini? Bagi pecinta flora dan fauna sepertiku, kawasan ini bak surga karena bisa melihat dan mengenal banyak keanekaragaman hayati di kedalaman laut. Biasanya aku menikmatinya dengan sekedar snorkeling, free dive hingga menyelam (diving). Seneng banget rasanya kalau sudah melihat keanekaragaman ini. Tidak hanya bisa dinikmati dengan pandangan mata saja, dengan adanya kawasan ini juga membantu Indonesia dengan Ekonomi Pariwisata Kreatif dan juga budidaya sumber daya lautnya. Selain menikmati keindahannya, kita semua bertanggung jawab untuk menjaga kelestarian alam bawah laut beserta ekosistemnya supaya anak cucu kita bisa menikmatinya juga.

Seafan
Tube coral

Pulau Menjangan underwater

Anemon

3. Memiliki Garis Pantai Terpanjang Kedua di Dunia

Berupa negara kepulauan, Indonesia memiliki garis pantai terpanjang ke-2 di dunia lho[5]. Kebayang gak kalau nyusurin garis pantai di Indonesia gimana rasanya? Asyiknya, dengan banyaknya pilihan pantai dengan karakteristik yang berbeda - beda, kita bisa bebas memilih untuk menikmatinya. Aku paling suka ke pantai berpasir putih untuk menikmati sunset sembari mendengarkan suara deburan ombak. Rasanya menenangkan hati dan melepas penat. Kalau kamu suka tipe pantai seperti apa?

Pantai pasir putih
Batu granit khas pantai di Pulau Belitung
 
 
Pantai dengan tebing karst, Papua Barat
  
Pantai dengan bukit karst yang unik, Bali

Menikmati senja di pantai

4. Hutan Hujan Tropis yang Membius Hati

Total luas hutan tropis di Indonesia sekitar 39,5 juta hektar [6]  atau sekitar 20% dari luas daratan Indonesia. Dengan kelembapan yang tinggi karena curah hujan dan sumber mata air, hutan hujan tropis ini memiliki keanekaragaman flora khas seperti lumut, paku-pakuan, dan anggrek. Aku suka banget kalau jalan - jalan ke hutan di Indonesia, udaranya masih segar. Ragaku terasa relaks jika mendengarkan suara gesekan daun dari sapuan angin, suara gemericik air dari sumber mata air, kicauan burung, saut - sautan suara kodok dan monyet bak paduan suara. Sebagai penikmat hutan, kewajibanku adalah menjaga dan melindungi hutan dengan cara tidak mengambil sumber daya secara berlebihan dari hutan, tidak berburu liar dan  tidak melakukan penebangan liar. Kalau kamu suka menikmati hutan karena apa?

Hutan hujan tropis di Jawa Barat

Lumut dan pakis tumbuh subur di hutan hujan tropis
Hutan hujan tropis Papua
Trekking di Taman Nasional Ujung Kulon
Hutan di kawasan karst Sulawesi Selatan
Susur sungai di antara hutan tropis
Sebagian hutan hujan tropis merupakan sumber mata air

 5. Flora dan Fauna Endemik dari Indonesia

Apa saja flora dan fauna endemik khas Indonesia yang kamu tahu? Setahuku satwa endemik Indonesia antaralain  tarsius, komodo, jalak bali putih, kukang, kanguru pohon dan masih banyak lainnya. Sedangkan untuk flora  endemik yang menurutku terkenal adalah Rafflesia Arnoldii dan Amorphophallus Titanium. Keduanya terkenal dengan bau busuk menyerupai bangkai ketika bunga sudah mekar. Namun, yang disebut bunga bangkai raksasa adalah Amorphophallus ya, bukan Rafflesia Arnoldii. Aku merasa sangat spesial jika bisa menemuinya saat sedang traveling ke segala penjuru Indonesia. Sebagai traveller dan pecinta flora-fauna, aku sendiri berusaha menahan keinginan pribadi untuk adopsi flora - fauna endemik itu. Sejauh ini, untuk menjaga dan melindungi flora-fauna di Indonesia, aku tidak menganggunya di alam bebas ataupun penangkaran, serta mendukung lembaga penangkaran resmi di Indonesia.

Tarsius
Biawak
Amorphophallus Titanium
Kantong Semar Sumatera

6. Bergelimang Pangan Lokal yang Menggugah Selera

Memiliki letak geologis yang beragam mulai dari area pesisir, kawasan karst, pegunungan, danau dan lainnya, Indonesia memiliki berbagai macam sumber pangan lokal. Sebut saja seperti ubi singkong, talas, jagung, gembili, jawawut, dan sagu adalah contoh sumber pangan lokal dari Indonesia. Dengan memanfaatkan dan mengencarkan pangan lokal ini, artinya kita turut berpartisipasi dalam program diversifikasi sumber pangan. Diversifikasi pangan adalah kunci ketahanan pangan. Selain itu, dengan memanfatkan sumber pangan lokal berarti kita memotong rantai pasok yang merupakan sumber jejak emisi karbon. Disisi lain, pangan lokal biasanya tidak membutuhkan packaging khusus, bahkan langsung disajikan di meja makan. Dengan begitu pangan lokal ini termasuk pangan yang lebih ramah lingkungan. Tidak hanya itu, dengan memanfaatkan pangan lokal,  berarti bisa mengurangi ketergantungan konsumsi beras yang sebagian besar impor dari negara tetangga. Contoh olahan pangan lokal Indonesia antara lain thiwul, gathot, tepung jagung, beras jagung, tape, keripik, papeda dan masih banyak lainnya. Olahan pangan lokal ter-favorit versiku adalah tempeh, thiwul khas Gunungkidul dan tape. Kalau kamu suka olahan pangan lokal apa?

Thiwul khas Gunungkidul, olahan dari singkong
Sagu, pangan lokal dari Indonesia bagian timur
Sirih dan pinang
Tempe dibungkus daun jati, salah satu olahan fermentasi terkenal dari Indonesia
Nopia, panganan akulturasi dari Lasem, menggunakan gula jawa yang merupakan sumber pangan lokal.
Lidah buaya Kalimantan, berukuran besar dan diolah menjadi minuman.
Belalang, makanan lokal dari Gunungkidul
Perkebunan lada, representasi negeri kaya rempah
Perkebunan teh. Tanaman bahan baku minuman teh dari Indonesia.
Wedang uwuh, minuman khas Jogja tempo dulu, terbuat dari berbagai batang, umbi, dan daun rempah.

7. Kebudayaan Indonesia yang Kaya

Menurut sensus BPS tahun 2010,terdapat sekitar 1.340 suku bangsa di Indonesia [7]  . Tidak heran ya jika Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang tercermin dari bahasa-dialek, rumah adat, upacara adat, tarian, lagu daerah, musik daerah dan pakaian adat. Dengan menghormati keanekaragaman ini, berarti kita juga turut melestarikan budaya Indonesia lho. Aku pun sangat tertarik untuk mengenal lebih dekat suku bangsa Indonesia ini. Jadi tidak perlu heran kalau tujuan travelling ku ke lokasi yang memiliki budaya yang khas seperti Toraja, Samosir, Baduy, dan Lasem.

Penari Jaipong. Tarian khas dari Jawa Barat.
Lukisan dinding prasejarah di Papua
Penenun di Tanjung Bira
Batik khas Lasem

Kain dan tenun motif Toraja

Pakaian Adat Yogyakarta dan Solo

Rumah adat di Pulau Samosir

Patung Si Gale - Gale
Joglo khas Yogyakarta

Atap rumah adat Toraja - Tongkonan

Ornamen tanduk kerbau di Tongkonan

Batu Menhir di Toraja

Kubur batu khas Toraja
Sarkofagus, peti jenasah terbuat dari bebatuan di Pulau Samosir

Peti kayu tempo dulu di Toraja

Pemakaman Raja-Raja Yogyakarta. Peziarah wajib menggunakan blangkon, jarik dan surjan.

Nah itu semua yang bikin aku bangga dari Indonesia. Sebagai traveler, kita wajib berwisata tanpa merusak alam, menghormati adat istiadat, melestarikan budaya dan menjaga lingkungan hidup. Mulai dari langkah kecil yang dilakukan diri sendiri pun sudah berarti berkontribusi dalam memelihara keanekaragaman yang ada di Indonesia. Langkah kecil itu bisa berupa tidak membuang sampah sembarang, tidak melakukan perusakan alam dan tidak mengambil flora-fauna endemik Indonesia secara ilegal.
Aku bangga menjadi bagian dari Indonesia. Kalau kamu gimana?



Sumber informasi:

[1] www.merdeka.com
[2] www.bps.go.id
[3] www.indonesiabaik.id
[4] www.biorock-indonesia.com
[5] www.kompas.tv
[6] www.goodnewsfromindonesia.id
[7] www.indonesia.go.id 

Best Regards,
Lola Karlina




2 comments:

Dewi Rieka said...

Indonesia indah sekali, foto-foto pribaadi semua ya mbak? keren..

Laurencia Lola Karlina said...

Hi mba, iya mba foto pribadi 😁 makasih ya mba..