Mengingat kembali peristiwa penculikan Soekarno – Hatta ke Rengasdengklok oleh tiga pemuda
![]() |
Pajangan foto di ruang tamu Rumah Sejarah Rengasdengklok |
Rumah
dengan dinding yang terbuat dari papan kayu dan daun pintu yang diapit dua
jendela berwarna hijau menjadi saksi sejarah peristiwa Rengasdengklok. Soekarno
– Hatta diculik oleh tiga pemuda ke rumah milik Djiauw Kie Siong yang terletak
di pinggiran sungai Citarum, Rengasdengklok, Karawang. Penculikan ini bertujuan
agar Soekarno – Hatta segera melaksanakan proklamasi kemerdekaan Republik
Indonesia.
![]() |
Tampak depan Rumah Sejarah Rengasdengklok |
Rengasdengklok.
Nama daerah itu tidak asing lagi bagi kita yang sudah pernah mengenyam
pendidikan di Indonesia, sejak sekolah dasar kita sudah dikenalkan dengan
sejarah kemerdekaan negara Indonesia. Daerah itu kait eratannya dengan
peristiwa penculikan Soekarno – Hatta oleh Soekarni, Wikana, dan Chaerul pada
tanggal 16 Agustus 1945. Tanpa tahu letak persis Rengasdengklok, saat kecil
saya hanya menghafalkan nama daerah itu demi nilai ujian yang baik.
Seiring
waktu berlalu, saya berkenalan dengan teman asli Rengasdengklok. Seketika
pikiran saya terbesit pada cerita sejarah penculikan Soekarno – Hatta di
Rengasdengklok. Bermodalkan rasa penasaran, saya mengajak teman saya untuk
mengunjungi rumah sejarah di Rengasdengklok.
Walaupun
terletak diantara jalan tol yang paling favorit
saat akhir pekan, tol Jakarta – Bandung, mungkin daerah Rengasdengklok
ini masih sangat asing bagi beberapa orang. Rengasdengklok terletak di
Kabupaten Karawang yang terkenal dengan sebutan Kota Lumbung Padi karena hampir
sebagian besar lahan digunakan untuk persawahan. Mungkin sebutan Kota Lumbung
Padi itu akan tergantikan menjadi Kota Industri karena semakin hari semakin banyak
lahan yang tergerus menjadi kawasan industri.
Menyusuri Jalan Proklamasi sampai Jalan Tugu Proklamasi selama 20 menit, saya dan teman tiba di rumah sejarah milik Djiauw Kie Siong, seorang pasukan Pembela Tanah Air (PETA). Rumah ini sudah direlokasi sejauh 150 - 200 m dari lokasi awal di pinggiran Sungai Citarum pada tahun 1957. Relokasi ini dikarenakan lokasi awal yang sangat dekat dengan Sungai Citarum dikhawatirkan terkena banjir. Walaupun sudah direlokasi, sang pemilik masih mempertahankan bentuk aslinya.
Menyusuri Jalan Proklamasi sampai Jalan Tugu Proklamasi selama 20 menit, saya dan teman tiba di rumah sejarah milik Djiauw Kie Siong, seorang pasukan Pembela Tanah Air (PETA). Rumah ini sudah direlokasi sejauh 150 - 200 m dari lokasi awal di pinggiran Sungai Citarum pada tahun 1957. Relokasi ini dikarenakan lokasi awal yang sangat dekat dengan Sungai Citarum dikhawatirkan terkena banjir. Walaupun sudah direlokasi, sang pemilik masih mempertahankan bentuk aslinya.
Satu tanda rumah sejarah ini berupa gapura yang terbuat dari besi dan bertuliskan RM Sejarah di halaman depan rumah. Memasuki rumah sejarah, terdapat sebuah ruang tamu yang dindingnya dipenuhi dengan pajangan foto Soekarno dan beberapa tokoh lain. Bangku dan meja kayu kuno tampak di salah satu pojok ruang tamu. Sisi kanan dan sisi kiri ruang tamu terdapat kamar yang pernah disinggahi oleh Soekarno dan Hatta. Di dalam kamar itu terdapat ranjang tua berkelambu dan beberapa pajangan foto.
![]() |
View dari pintu masuk Rumah Sejarah Rengasdengklok |
![]() |
Bangku dan meja kayu di ruang tamu |
![]() |
Pajangan foto di ruang kamar yang pernah disinggahi oleh Soekarno |
![]() |
Kamar yang pernah disinggahi Bung Hatta dengan ranjang tua berkelambu |
![]() |
Monumen Kebulatan Tekad |
Tips Berwisata ke Rumah
Sejarah Rengasdengklok
1. Berkunjunglah
pada saat pagi – sore hari.
2. Disarankan
menggunakan kendaraan pribadi karena aksesnya masih cukup sulit dan tidak ada
kendaraan umum untuk menuju rumah sejarah.
3. Selain
ke rumah sejarah, Anda bisa mampir ke Tugu Proklamasi dan Monumen Kebulatan
Tekad yang sangat dekat dengan rumah sejarah. Monumen Kebulatan Tekad ini
dahulunya merupakan markas PETA.
4. Jika
masih ada waktu dan lapar , silahkan mampir ke Sorabi Hijau Rengasdengklok yang
terletak di Jalan Kalijaya.
Jalan Menuju Ke Rumah
Sejarah Rengasdengklok
Dari
arah tol Jakarta – Bandung, keluar di exit tol KM 46.
Lurus
terus sampai pertigaan Jalan Pangkal Perjuangan (bypass).
Belok
kiri arah Jalan Pangkal Perjuangan (bypass).
Lalu
belok kanan ke Jalan Proklamasi, setelah belokan Jalan Lingkar Tanjungpura.
Pertigaan
Jalan Tugu Proklamasi, belok kiri.
Tugu
Proklamasi lurus terus sampai Monumen Kebulatan Tekad.
Dari
Monumen, belok kanan, rumah sejarah di kiri jalan.
4 comments:
👍
keren Bu ��
😀
Makasih mbak 😊 rumahmu deket sinii?
Post a Comment